Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait
Biografi Pablo Escobar
Kekayaan Pablo Escobar
Menurut beberapa laporan, Pablo Escobar memiliki kekayaan sekitar US$ 25 miliar atau setara Rp 360 triliun (kurs Rp 14.400) pada saat itu. Fantastis bukan? Nah, dari kekayaan besarnya itu, mendukung Pablo memiliki gaya hidup mewah.
Ia memiliki perkebunan seluas 7.000 hektar yang disebut Hacienda Nápoles (dinamai setelah Napoli, Italia) di Kolombia. Dilaporkan perkebunannya itu menelan biaya US$ 63 juta.
Aset yang ia miliki hingga bisa menampilkan lapangan sepak bola, patung dinosaurus, danau buatan, arena adu banteng, lapangan terbang, hingga lapangan tenis. Aset properti itu juga memiliki kebun binatang yang menampung jerapah, kuda nil, dan unta, di antara hewan lainnya.
Orang Terkaya di Kolombia
Jaringan narkoba yang dibentuknya dengan nama Kartel Medellin di kemudian hari sering melakukan persaingan dengan kartel dalam negeri Kolombia. Inilah yang menyebabkan banyak pembantaian dan pembunuhan para hakim, polisi setempat, penduduk setempat, dan para politisi terkemuka. Kartelnya di sisi lain mempunyai mitra dekat yang dikenal sebagai saudara Ochoa, yaitu Juan David, Jorge Luis, dan Fabio.
Escobar merupakan seorang yang sangat ambisius. Dia pernah menjabat sebagai anggota dewan di parlemen pemerintahan Kolombia, tetapi masuknya ke dalam kongres itu dilaksanakan agar memudahkan jalannya menjadi presiden Kolombia.
Sayangnya, dia lantas mengundurkan diri setelah transaksi gelapnya dibocorkan oleh seorang politisi yang juga menjabat sebagai Menteri Kehakiman Kolombia bernama Rodrigo Lara. Lara belakangan diketahui ditembak atas perintah Escobar dalam suatu insiden.
Berdasarkan keterangan dari laman Forbes, Escobar pernah masuk sebagai orang terkaya di dunia selama tujuh tahun berturut-turut sejak 1987 sampai dengan 1993. Dia berada di posisi ketujuh dengan mencatat kekayaan bersih mencapai 3 miliar dollar Amerika pada 1988. Kekayaan tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Escobar memiliki nama samaran dan panggilan, yaitu Don Pablo (Tuan Pablo), El Padrino (sang ayah baptis), El Patrón (si bos), El Señor (si raja), El Mágico (si pesulap), El Pablito (Pablo kecil), dan El Zar de la Cocaína (Tsar kokain).
Escobar memang memperoleh julukan sebagai raja kokain Kolombia, tetapi menurut kesaksian beberapa pihak dirinya tidak pernah menjadi seorang pencandu kokain. Dia menyarankan para pengikut kartelnya agar tidak memakai barang tersebut. Dirinya pun tentunya tidak pernah mengikuti program rehabilitasi narkoba.
Penyebab kematiannya sampai saat ini masih simpang siur, apakah dia memang mati ditembak atau justru bunuh diri seperti yang dikatakan oleh anaknya, Juan Pablo. Escobar yang pasti ditemukan tidak bernyawa dengan luka tembakan di beberapa bagian tubuh pada 2 Desember 1993. Saat itu, dia sedang merayakan ulang tahunnya ke-44.
Pemerintah Kolombia saat itu, dalam hal ini Presiden Cesar Gaviria Trujillo, mengklaim jika Escobar mati dalam sebuah baku tembak di atap bangunan. Dia tewas tertembak di bagian kepala. Ketika dimakamkan, tercatat setidaknya 25.000 orang hadir mengantarkannya ke peristirahatan terakhir.
Namun, kematiannya tidak lantas menyebabkan bisnis kokain hilang di Kolombia. Penyelundupan dari Kolombia ke negara-negara lain terus meningkat. Kartel kokain kemudian beralih ke Kartel Cali yang dikenal sebagai saingan dari Kartel Medellin.
Itulah artikel terkait “biografi Pablo Escobar” yang bisa kalian gunakan sebagai referensi bacaan. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.
Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat
Biografi Pablo Escobar
Dikenal Sebagai Sosok Dermawan
Walaupun dikenal sebagai sosok bandar narkoba kaya raya, ternyata Pablo Escobar sering mendanai berbagai proyek untuk membantu orang miskin. Hal ini disebut-sebut membuatnya sebanding dengan Robin Hood.
Persepsi itu, membantunya memenangkan pemilihan untuk kursi alternatif di Kongres Parlemen Kolombia pada tahun 1982.
Don Pablo: Kokain, Kekuasaan, dan Cinta Rakyat Kolombia
Pablo Escobar terpojok. Pasukan Search Bloc (satuan kepolisian khusus Kolumbia) tengah mengepung dari segala penjuru. Tak ada pilihan selain lari. Bersama pengawalnya, dia naik ke atap rumah dan melompat dari satu atap ke atap lainnya yang berdekatan. Sementara, dia harus terus membalas tembakan para polisi itu.
Pablo Escobar adalah gambaran seorang mafia klasik. Dialah pionir dalam perkembangan bisnis kokain di Kolombia. Dia mampu membuat industri kokain mengalir deras bagaikan “sungai kokain”.
Obsesinya terhadap kekuasaan membuatnya masuk ke dunia “gelap” mafia pada usia muda. Pembunuhan pertamanya dilakukan pada usia 18 tahun. Bukan lantaran kebenciannya terhadap orang yang dibunuhnya, tetapi pekerjaan profesionalnya sebagai mafia.
Buku ini merupakan rekaman riwayat hidup Pablo Escobar. Perannya sebagai ayah, anak, sahabat, dan anggota mafia digambarkan dengan sangat baik di sini. Mampukah Escobar menyelamatkan dirinya dari terjangan peluru Pasukan Search Bloc?
Che Guevara: Kisah Legendaris, dan Catatan-Catatan yang Menggugah Dunia
Buku ini berisi tentang kisah perjalanan sang Legenda Revolusi Dunia. Dikisahkan dalam buku ini Che Guevara berkeliling Benua Amerika, caranya dalam menempuh jalan revolusi, serta kesetiaannya dalam perjuangan hingga dia tiba di medan gerilya terakhir dan ajal menjemputnya.
Latar belakang ditulisnya buku ini adalah untuk mengungkap cerita di balik seorang Che Guevara yang namanya melegenda, tetapi jarang yang benar-benar paham sosok sebenarnya dari seorang Che. Sejak kematiannya, Che Guevara telah menjadi tokoh politik legendaris. Namanya sering disamakan dengan pemberontakan, revolusi, dan sosialisme. Kehidupan Che Guevara terus menjadi subjek yang sangat diminati publik dan telah dieksplorasi dan digambarkan dalam berbagai buku dan film.
Buku ini mencoba menyajikan kisah perjalanan revolusioner Che Guevara dari berkelana mengelilingi Amerika hingga akhirnya menemukan jalan revolusinya dan tetap setia berjuang hingga ajal menjemputnya di medan gerilya terakhirnya, Bolivia. Terlepas dari pro-kontra mengenai sosok Che, perjuangan revolusinya (baik diakui maupun tidak) benar-benar menginspirasi semua bangsa di dunia, sehingga muncul sebutan bahwa Che adalah simbol revolusi dunia.
Keberaniannya mengkritisi dan menolak tunduk kepada kapitalisme membuat Che menjadi musuh utama Amerika Serikat. Setelah tiada, namanya justru populer di seantero dunia.
Buku cocok dibaca untuk para penikmat buku sejarah, terutama terkait sosok dan pemikiran Che Guevara. Membaca buku ini, kalian akan menemukan prinsip-prinsip idealisme dan catatan-catatan revolusi Che Guevara yang menggugah dunia.
Nationalgeographic.co.id—Dalam catatan sejarah dunia kriminal, nama Pablo Escobar dikenal sebagai raja kokain Kolombia yang karismatik dan kejam.
Awalnya, kehidupan bandar narkoba ini sangat sederhana. Namun, berubah menjadi penjahat paling kuat dan ditakuti di dunia.
Pablo Emilio Escobar Gaviria lahir pada tanggal 1 Desember 1949, Rionegro, Antioquia di Kolombia.
Berasal dari latar belakang sederhana, dia dibesarkan di Medellín sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya bekerja sebagai guru.
Escobar sempat menjual batu nisan curian, terlibat dalam berbagai skema seperti menjual ijazah palsu, menyelundupkan peralatan stereo. Escobar pun putus sekolah.
Meski demikian, setelah memalsukan ijazah sekolah menengah atas, Escobar sempat kuliah sebentar dengan cita-cita menjadi pengacara kriminal, politisi, dan bahkan presiden, namun menyerah karena kendala keuangan.
Tak lama kemudian, ia mulai mencuri mobil yang mengakibatkan penangkapan pertamanya pada tahun 1974.
Dia juga memainkan peran penting dalam mengendalikan pasar rokok selundupan.
Pada tahun 1970-an, Kolombia muncul sebagai lokasi utama penyelundupan ganja. Dalam catatan sejarah dunia, Escobar awalnya bekerja sebagai pengedar ganja kecil-kecilan untuk berbagai penyelundup narkoba.
Selama masa ini, Escobar terutama menculik pengusaha Diego Echavarria, kemudian membunuhnya pada tahun 1971.
Dia secara bertahap beralih ke perdagangan kokain. Dia pun menyadari potensi keuntungan yang sangat besar karena posisi strategis Kolombia antara pusat budidaya koka di selatan, dan pasar Amerika Utara yang menguntungkan.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Bagaimana Kartel Meksiko Ambil Alih Kerajaan Narkoba Pablo Escobar?
Escobar Kerajaan kokain
Kiprah Escobar dalam sejarah dunia narkotika sungguh spektakuler. Pada tahun 1976, ia mendirikan organisasi kriminal yang berkembang menjadi Kartel Medellín yang terkenal.
Kartel Medellin merupakan sebuah organisasi perdagangan narkoba yang berbasis di Medellín, Kolombia, yang kemudian menjadi salah satu kelompok kriminal paling kuat dan berpengaruh dalam sejarah.
Operasi ini melibatkan berbagai cara, mulai dari kapal selam hingga pesawat kecil yang mendarat di medan terpencil. Mereka menetapkan rute penyelundupan pertama, mengangkut kokain dalam jumlah besar dari Peru, Bolivia, dan Ekuador melalui Kolombia dan ke Amerika.
Kenaikan pesat Escobar menarik perhatian Dinas Keamanan Kolombia, yang menyebabkan penangkapannya pada bulan Mei 1976 ketika sejumlah besar kokain ditemukan di mobilnya.
Karena berhasil mempengaruhi proses hukum, dia dibebaskan; tahun berikutnya agen yang menangkapnya dibunuh.
Infiltrasi Escobar ke pasar narkoba menciptakan permintaan kokain yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika.
Di bawah kepemimpinannya, Kartel Medellín mendominasi perdagangan kokain global, mengendalikan lebih dari 80% kokain yang dikirim ke Amerika.
Operasi besar-besaran ini memberinya penghasilan besar dan mendapat julukan 'Raja Kokain'. Kekayaan Escobar yang melimpah memberinya gaya hidup mewah.
Di antaranya pesawat pribadi, rumah mewah serta rumah persembunyian, termasuk perkebunan seluas 7.000 hektare.
Lahan itu mencakup kebun binatang yang menampilkan sekitar 200 hewan (termasuk gajah, jerapah, dan kuda nil), sebuah danau , taman patung, lapangan terbang, arena adu banteng pribadi, lapangan sepak bola, lapangan tenis, danau buatan, dan berbagai fasilitas lainnya untuk keluarga dan kartelnya.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Seberapa Kaya Pablo Escobar pada Masa Kejayaannya?
Escobar membayar stafnya dengan murah hati, dan mendapatkan reputasi atas upaya filantropisnya.
Dia menghabiskan jutaan dolar untuk membangun beberapa lingkungan paling miskin di Medellín, membangun perumahan, taman, stadion sepak bola, rumah sakit, sekolah dan gereja. Dia juga meninggalkan warisan kompleks berupa kriminalitas dan investasi sosial.
Warisan Pablo Escobar terus berkembang dalam catatan sejarah dunia. Tidak hanya sebagai penjahat terkenal namun juga sebagai fenomena budaya.
Meskipun banyak yang mengecam kejahatannya yang keji, di Kolombia, ia dianggap oleh beberapa orang sebagai sosok yang mirip Robin Hood, khususnya di Medellín.
Di tempat itu ia dianggap memberikan fasilitas kepada masyarakat miskin di kota tersebut, yang tidak diberikan oleh pemerintah.
Memang benar bahwa pemakaman Escobar dihadiri lebih dari 25.000 orang, dan ingatannya tetap berpengaruh.
Bekas lahan pribadinya, Hacienda Nápoles, diberikan kepada keluarga berpenghasilan rendah oleh pemerintah, dan juga diubah menjadi taman hiburan yang dikelilingi oleh empat hotel mewah yang menghadap ke kebun binatang Escobar.
Kisah hidup Escobar telah menjadi subyek banyak buku, film, dan serial televisi.
Meskipun kematian Escobar menandai berakhirnya pemerintahannya, hal ini tidak menandakan berakhirnya perdagangan narkoba, atau tantangannya.
Kartel Cali mendominasi pasar kokain pada tahun-tahun setelah kematian Escobar. Di Kolombia, kenangan akan teror yang dilakukan Escobar masih sangat jelas.
Meskipun Kolombia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam mengekang kekerasan narkoba dan meningkatkan keamanan sejak kematiannya, perdagangan narkoba dan kekerasan terkait belum sepenuhnya diberantas. Tantangan Kolumbia masih ada.
Di Amerika, pengejaran dan kejatuhan Pablo Escobar merupakan titik balik dalam perang melawan kartel narkoba.
Hal ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi kejahatan transnasional, dan meletakkan dasar bagi upaya lebih lanjut untuk memerangi perdagangan narkoba dalam
Antara Gajah, Hutan, dan Kehidupan yang Perlu Diselamatkan
Sempat terjadi perlawanan yang cukup sengit dari Pablo dan anak buahnya, akhirnya ia tewas ditembak oleh Tentara Kolumbia Pablo Escobar meninggal pada 2 Desember 1993.
Sumber: VOI (potret Tentara & Polisi Kolombia bersama mayat Pablo yang tewas ditembak di atap rumah)
Sumber: VOI (potret Tentara & Polisi Kolombia bersama mayat Pablo yang tewas ditembak di atap rumah)
Mengutip dari Narcos.Fandom.com dalam artikel berjudul, 'La Catedral Siege' dijelaskan bahwa Presiden Kolombia Cesar Gaviria berbohong tentang pemindahan Pablo ke penjara konvensional.
Pemerintah Kolombia sebenarnya juga menginginkan Pablo mati, karena sebelumnya Pablo diketahui telah membunuh 2 rekan bisnisnya di La Catedral.
Berita pembunuhan itu tersebar di media Pemerintah Kolombia merasa Bos Narkoba itu sudah keterlaluan sehingga mereka berencana untuk membunuhnya, kalau memang benar rencananya adalah memindahkan orang ke penjara lain mengapa sampai memerintahkan ribuan tentara?.
Pablo sudah tahu bahwa dirinya akan dibunuh atau dibawa ke penjara Amerika, oleh karena itu ia menolak untuk koperatif dan memilih kabur.
Pemakaman Pablo berlangsung pada keesokan harinya tepatnya pada 3 Desember 1993 dimana itu menjadi sebuah peristiwa besar yang menggemparkan banyak orang, ribuan warga Kolombia berbondong-bondong datang ke pemakaman Raja Narkoba itu di Madeline, tempat dimana Pablo memulai bisnis Narkobanya.
Banyak yang datang karena merasa sangat sedih atas kematiannya bahkan banyak yang melihatnya sebagai seorang pahlawan bagi orang-orang miskin, saat proses pemakaman kerumunan orang-orang berusaha mendekati peti mati.
Hingga sempat menimbulkan kekacauan beberapa di antara orang-orang yang hadir, mengenakan kaos bergambar wajah Pablo dan ada juga yang membawa spanduk yang bertuliskan pujian untuknya.
Sumber: Hipwee (potret situasi pemakaman Pablo Escobar)
Sumber: Hipwee (potret situasi pemakaman Pablo Escobar)
Lihat Humaniora Selengkapnya
Latar Belakang Keluarga
Pablo Escobar dilahirkan pada 1 Desember 1949 di Rionegro dengan nama Pablo Emilio Escobar Gaviria. Ayahnya merupakan seorang petani, sedangkan ibunya merupakan seorang pengajar di desanya. Setelah lahir, keluarganya lantas memilih pindah ke Evigado, yaitu pinggiran Kota Medellin. Escobar di situlah menjalani masa kecil hingga remajanya.
Dia memiliki istri yang bernama Maria Victoria Henao dan dua anak, yaitu Juan Pablo Escobar dan Manuela Escobar. Dia pernah menempuh pendidikan di Universidad Autónoma Latinoamericana yang berada di Medellín. Namun, dia keluar tanpa memperoleh gelar dan mulai terlibat dalam tindakan kriminal, seperti mengedarkan rokok selundupan dan pencurian berbagai kendaraan.